
oleh : fida
Asal Usul Legenda Rawa Pening dimulai dari sebuah desa yang bernama Desa Ngasem, terletak di kaki gunung Telomoyo yang dipimpin oleh seseorang yang bernama Ki Sela Gondang yang memiliki seorang putri cantik bernama Endang Sawitri. Suatu hari, diperlukan sarana tolak bala berupa pusaka sakti sebagai salah satu syarat agar penyelenggaraan acara merti desa berjalan lancar tanpa suatu halangan. Lalu Endang Sawitri diutus untuk meminjam pusaka sakti milik Ki Hajar Salokantara, sahabat Ki Sela Gondang.
Ki Hajar Salokantara memberikan pesan kepada Endang Sawitri untuk jangan meletakkan pusaka di atas pangkuannya. Namun, di tengah perjalanan pulang, Endang Sawitri melanggar pesan tersebut. Akibatnya Endang Sawitri hamil. Ki Sela Gondang memohon agar Ki Hajar Salokantara mau menikahi sang putri untuk menutup aib keluarganya. Dengan berat hati, maka Ki Hajar Salokantara menerima Endang Sawitri sebagai istrinya.
Setelah lahir, ternyata anaknya berupa naga yang diberi nama Baro Klinting. Untuk melepas kutuk pusaka, Baro Klinting harus menemui Ki Hajar Salokantara yang sedang bertapa di gunung Telomoyo dan bertapa dengan melingkari gunung Telomoyo dengan tubuhnya.
Selanjutnya Ki Hajar Salokantara menyuruh Baro Klinting untuk bertapa kembali di gunung Telomoyo agar dia terlepas dari kutukan pusaka sakti. Setelah selesai bertapa, Baro Klinting berubah menjadi manusia. Setelah berubah wujud manusia, Baro Klinting meminta makanan dan minuman, namun diusir penduduk desa. Hanya seorang janda tua yang bernama Nyai Latung yang memberikan makanan dan minuman.
Baro Klinting menancapkan sebatang lidi dan mengadakan sayembara siapa yang dapat mencabut lidi, maka ia orang hebat. Tidak seorangpun penduduk desa yang sanggup. Saat lidi dicabut oleh Baro Klinting, menyemburkah air yang sangat deras menjadi air bah, penduduk pun memukul kentongan tanda bahaya.
Mendengar suara kentongan, Nyai Latung naik ke atas lesung sesuai dengan pesan dari Baro Klinting. Air bah tersebut menjelma menjadi genangan luas berbentuk rawa-rawa denga airnya yang bening. Nyai Latung menamakan desa yang tenggelam dengan nama Rawa Pening yang berasal dari genangan air bening yang membentuk rawa.
Recent Comments