
oleh : Sabrina Dira Elena. Kelas 9A
Hari raya Lebaran Idul Fitri 1442 H ini seperti tahun lalu. Tahun ini jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021, dan dirayakan dengan nuansa yang berbeda. Lantaran di tengah pandemi virus covid19. Meski begitu, lebaran tetap bisa dirayakan. Jauh dari keluarga, jauh dari kerabat, jauh dari teman sepermainan. Merayakannya harus dengan hati yang gembira. Kegembiraan ini tercermin dari ujian selama sebulan yaitu ibadah Ramadhan.
Ada larangan mudik pada lebaran tahun ini, karena saat ini pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus covid19. Salah satunya upaya yang dilakukan pemerintah dengan memutar balik pemudik untuk kembali ke asalnya. Pemerintah tidak ingin kecolongan seperti halnya India ataupun Brasil.
Di India, setelah kasus covid, melandai pemerintah abai terhadap protocol kesehatan. Dilakukanlah pemilu, perayaan agama Hindu secara besar-besaran, yang hanya dilakukan dua belas tahun sekali. Diperkirakan 5 juta orang menghadiri di sungai Gangga. Di Brasil, pemerintah mengabaikan temuan para ilmuan dari pada dokter. Bahkan Presidennya, Bolsonaro jarang menggunakan masker. Pemerintah Indonesia berkaca dari dua negara tersebut. Maka pelaksanaan kegiatan menjelang idul fitri sangat ketat.
Di masa pandemi seperti ini, sebaiknya silaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri hanya dilakukan bersama keluarga di rumah saja dan tidak menggelar kegiatan open house atau halal bihalal, sebagaimana himbauan dari Menteri Dalam Negeri. Kepala Daerah dan pemuka masyarakat hendaknya untuk tidak menerima tamu yang akan datang ke rumahnya. Hal ini semata-mata hanya untuk menjaga kesehatan bersama. Menghindari kerumunan dan pencegahan covid19. Meski tidak bertemu langsung, ada berbagai alternatif yang dapat kita lakukan agar silaturahmi kita tetap berjalan dengan merujuk perhatian dan melepas rindu melalui media virtual dan ini bisa dilakukan dengan cara online (video call).
Sedih rasanya karena tidak bisa bertemu keluarga secara langsung, tapi apa boleh buat? Dalam kondisi seperti memang seharusnya kondisi kesehatan lebih diperhatikan dan lebih diutamakan. Mungkin silahturahmi secara online yang terbaik untuk kita, walaupun secara online tidak akan memutus hubungan silahturahmi. Semoga cara ini juga dapat mempererat tali persaudaraan kita.
Maka dari itu, mari kita sama-sama menjaga kesehatan, dan selalu berdoa agar pandemi ini segera berakhir dan kita dapat bertemu lagi dengan keluarga.
Selamat merayakan hari kemenangan. Taqobballahuminna wa minkum, taqobbal ya Kariim. Selamat Hari Raya Idulfitri. Minal Aidil Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin.
Recent Comments